Talang Ubi.PALI Ekspres |Pada edisi berjudul " Perjalanan Dinas Vs Sewa Rumah Dinas "Setan Gembira" telah dijelaskan secara detail uang rakyat yang dikumpulkan melalui perpajakan dan diserahkan ke Negara untuk dikembalikan lagi ke rakyat melalui pembangunan yang merata sesuai amanat Undang-undang Dasar 1945 dan Pancasila ke-4, Tidak diindahkan oleh para tikus -tikus berdasi khususnya para "PEJABAT" pemerintah dan DPRD ( Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ) kabupaten PALI ( Penukal Abab Lematang Ilir ) Sumatera Selatan.
Dana sebesar Rp.811.903.300.00 ( delapan ratus sebelas juta sembilan ratus tiga ribu tiga ratus rupiah ) untuk biaya makan dan minum paripurna DPRD dan sebesar Rp. 3.790.909.701.00 ( tiga miliar tujuh ratus sembilan puluh juta sembilan ratus sembilan ribu tujuh ratus satu rupiah ) biaya penginapan dan perjalanan dinas untuk pemerintah kabupaten PALI, Nilai fantastis yang telah di Mark-up oleh para tikus - tikus berdasi sesuai dengan nama DPRD ( Dewan Pembodohan Rakyat Daerah ) khususnya kabupaten PALI tahun 2023.
Masyarakat harus memahami tentang hasil audit, yang mana Indikasi Mark-up miliaran rupiah hanya cukup dikembalikan ke kas Negara sebesar Rp. 8.776.800.00 ( delapan juta tujuh ratus tujuh puluh enam ribu delapan ratus rupiah ).
Pemerhati media dengan sebutan Bujang Jelihin sangat geram ulah para pejabat mengatasnamakan rakyat hanya untuk memperkaya diri, jika memang hukum hanya berlaku untuk orang kecil maka harusnya ditiadakan APH dikabupaten PALI. Sudah bukan rahasia jika orang maling ayam untuk makan sehariannya harus dihukum penjara bahkan ada juga yang babak belur dimassa dikarenakan maling, bagaimana jika pejabat maling uang rakyat sama diperlakukan dengan orang maling ayam ?.
Ini bukan berita fiksi, hanya sekilas membuka pemikiran rakyat " Pejabat Maling uang rakyat bebas, Orang maling ayam di Penjara"[Red]
