Notification

×

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

DPP Fakar Indonesia, Bupati PALI "Jangan Arogan"

Jumat, 15 Agustus 2025 | Agustus 15, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-15T12:16:00Z

Aka Cholik Darlin :“ Bupati dan Wakil Bupati tidak boleh arogan, harus menerima kritik, harus merangkul. Teman-teman aktivis juga boleh mengkritik, itu bagian dari demokrasi,”_



PALEMBANG. PALI Ekspres | Menyikapi gejolak politik yang tengah memanas di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI),  Ketua Umum DPP Forum  Aspirasi dan Kepedulian Rakyat Indonesia (Fakar Indonesia). Aka Cholik Darlin, menegaskan pentingnya peran DPRD dalam mengkaji secara matang usulan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) pemakzulan kepala daerah.


Hal ini disampaikannya pada Kamis (14/8/2025). Menurut Aka, jika memang terdapat landasan hukum yang kuat, pembentukan pansus bukanlah masalah. Namun ia menekankan, proses tersebut harus berjalan secara profesional dan proporsional.


“Kalau memang ada celah untuk melakukan pansus, silakan saja. Tapi tetap harus dikaji benar-benar,” ujar Aka Cholik Darlin yang juga mantan anggota DPRD PALI Tesebut.


Aka Cholik juga mengingatkan bahwa Kabupaten PALI adalah milik bersama sehingga harus dijaga agar tetap dinamis dan harmonis. Ia menegaskan, DPRD jangan sampai melepaskan tiga fungsi utamanya yaitu pengawasan (controlling), anggaran (budgeting), dan legislasi.


"DPRD jangan melepaskan fungsinya sebagai controling, budgeting dan legislasi, " katanya.

Ketua Umum DPP Fakar Indonesia sekaligus mantan anggota DPRD PALI itu juga mengingatkan kepada para aktivis tidak ada larangan mengkritisi kebijakan pemerintah daerah.


“Teman-teman aktivis juga boleh mengkritik, itu bagian dari demokrasi,” tambahnya.


Tak hanya kepada DPRD, Aka Cholik juga memberikan pesan khusus kepada Bupati PALI Asgianto dan Wakil Bupati Iwan Tuaji. Ia meminta keduanya tidak mengedepankan arogansi dalam memimpin, melainkan merangkul semua pihak.“Bupati dan Wakil Bupati tidak boleh arogan, harus menerima kritik, harus merangkul,” tegasnya.


Aka menegaskan bahwa dalam membicarakan kepentingan daerah, seharusnya tidak ada lagi sekat-sekat atau peta politik.“Kita harus mengingat para pejuang terdahulu, para presidium, dan pemimpin-pemimpin sebelum kita,” pungkasnya. (Tim 7) 

×
Berita Terbaru Update