Saparudin : " Jangan main - main dengan uang Negara, Sekecil apapun bentuk kerugian ada pertanggungjawaban"
Tanah Abang. PALI Ekspres | Dari pantauan dilapangan bukan hanya Pemerintah kabupaten PALI ( Penukal Abab Lematang Ilir ) Sumatera Selatan Carut - marut, Melainkan dari dunia Pendidikan pun ikut melakukan Indikasi KKN.
Seperti halnya pembangunan ruang kelas sekolah dibutuhkan kenyamanan dan kwalitas proses belajar mengajar. Namun sangat disayangkan jika pelaksana proyek melakukan Indikasi tindak pidana korupsi, Seperti mengganti material berkwalitas dengan material dibawah standar.
Tindakan ini tidak hanya merugikan Negara akan tetapi juga membahayakan keselamatan para siswa dan siswi serta guru yang mengajar diruang kelas.
Nilai sebesar Rp.398.944.300,00 dari APBD kabupaten PALI untuk proyek pembangunan ruang kelas SD Negeri 8 Kecamatan Tanah Abang dengan penyedia pelaksana CV. KARYA MUNGGA di Indikasi melakukan KKN.
Berdasarkan hasil Investigasi dilapangan proyek tersebut menggunakan rangka baja ringan merk HKI 75.75, Mengingat beberapa merk rangka baja yang berkwalitas dan direkomendasikan di Indonesia adalah TASO, Hi STEEL, Cilegon Steel, Kencana Truss dan Andal Prima.
Bukan hanya perbedaan merk material tampak juga dilapangan penyimpangan dalam penggunaan anggaran keselamatan dan kesehatan kerja ( K3). Anggaran tersebut seharusnya digunakan untuk menyediakan APD ( Alat Pelindung Diri ) bagi pekerja dan sudah jelas fakta menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan kerja dan potensi korupsi dalam pengelolaan K3.
Saparudin, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Masyarakat PALI ( LSM PMP ), Menegaskan bahwa jika proyek pembangunan ruang kelas di SD Negeri 8 Tanah Abang terbukti melakukan perbuatan melanggar hukum berupa tindak Pidana Korupsi, Maka harus segera diperiksa oleh aparat penegak hukum agar pembangunan dilaksanakan dengan transparan dan akuntabel.
" Jika main - main dengan uang Negara, sekecil apapun bentuk kerugian ada pertanggung jawaban".
Oleh karena itu LSM PMP ikut mengawasi, Memantau perkembangan proyek ini dan LSM PMP meminta Aparat Penegak Hukum melakukan penyelidikan secara menyeluruh sebagai efek jera bagi pelaku dalam melakukan korupsi, dan dapat meningkatkan kwalitas serta kuantitas proyek-proyek publik bermanfaat bagi masyarakat", tegas Sapar (01/08).
Jangan kerja asal sesuka hati tanpa memperhatikan kwalitas proyek, Namun harus lebih mementingkan keselamatan para pekerja menjadi prioritas utama.
"Bekerjalah dengan menjaga keselamatan dan mematuhi aturan untuk memastikan kwalitas dan keselamatan proyek sangat krusial untuk masa depan para penerus Bangsa dalam menuntut Ilmu di Sekolah. Jangan sampai mereka menuntut ilmu dibawah bangunan yang akan merenggut keselamatan " tegas Sapar ( Dewa )