Notification

×

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sambangi Kapolres PALI, 3000 Pendemo Turun Gunung

Selasa, 02 September 2025 | September 02, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-01T17:25:16Z

Aka Cholik Darlin : " _Kami harapkan pihak kepolisian jangan memancing kemarahan para pendemo, dan saling menjaga marwah penyampaian aspirasi_ 


Talang Ubi. PALI Ekspres | Perkembangan situasi Indonesia saat ini sedang dalam kondisi mencekam aksi-aksi demontrasi meluas keseluruh tanah air, aksi yang semula damai berubah menjadi mencekam dan anarkis.

‎Provinsi Sumatera Selatan hari ini aksi masa di depan gedung DPRD Sumsel berjalan dengan damai begitu juga harapan kita aksi di kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) juga damai,   rencana aksi yang akan di koordinator oleh Aka Cholik Darlin selaku ketua Forum Aspirasi dan Kepedulian Rakyat Indonesia( FAKAR Indonesia) yang memperjuangkan hak- hak masyarakat di Kabupaten PALI. 

‎Saat di temui digedung Mapolres PALI Aka Cholik Darlin mengatakan aksi tersebut akan di gelar pada hari kamis 4 September 2025 dengan agenda 5 titik aksi untuk menyampaikan tuntutan masyarakat PALI dan pada hari ini kita sudah bertemu Kapolres langsung menyampaikan surat pemberitahuan aksi pada hari kamis nanti sekaligus beliau menghimbau kepada peserta aksi agar fokus pada penyampaian aspirasi jangan mudah di provokasi.

"Iya hari ini kita bertemu lansung dengan Kapolres PALI, kasat intelkam kami menyampaikan surat pemberitahuan aksi demo pada hari kamis tanggal 4 September 2025, iya tentu saja kami akan menyampaikan aspirasi dan tuntutan kami serta kami juga berharap agar pejabat-pejabat, DPRD PALI agar saling memahami bahwa kami akan menyampaikan pendapat secara demokrasi yang telah di jamin oleh undang undang" jelas cholik. 01/09/2025.

‎"Selain itu saya menghimbau kepada teman-teman yang nanti tergabung dalam kegiatan aksi agar menjaga kondusifitas Jangan mudah di provokasi serta tetap menjaga ketertiban dan keamanan." lanjut Ketua Umum Fakar Indonesia.

Saat di tanya apa saja yang menjadi tuntutan aksi pada hari kamis nanti..?

‎"Kalau bicara tuntutan ada 9 (sembilan) poin yang kita tuntut  ini adalah wujud rasa sayang dan peduli kami pada kabupaten ini dan rasa sayang kami kepada pemimpin kita sehingga kedepannya PALI akan semakin damai dan sejuk jauh dari tindakan yang berdampak buruk kepada masyarakat, adapun tuntutan kami :

‎1. Bupati dan Wakil Bupati jangan Arogan.

‎2. Usut tuntas dugaan korupsi di PALI.

‎3. Stop Fee Proyek yang sudah menjadi 

‎     rahasia umum.

‎4. cari solusi untuk TKS atau honorer yang 

‎     di rumahkan dengan alasan Efisiensi 

‎     tapi mobil dinas mewah bisa di beli.

‎5. P3K Belum dilantik dengan alasan 

‎     Efisiensi APBD tidak di prioritaskan 

‎     pada SDM hanya fokus pada Proyek 

‎     kontruksi yang seharusnya bisa 

‎    ditunda.

‎6. Stop pembiaran pada Aktivis, Media, 

‎    Toko politik, Lawan Pilkada dianggap

‎    musuh abadi, Arogansi ini tidak 

‎    mencerminkan Asta Cita Presiden  

‎    Republik Indonesia.

‎7. Penegak Hukum Jangan Takut Ungkap 

‎     dan Berantas Korupsi di kabupaten 

‎    PALI

‎8. Hentikan rapat di hotel mewah di luar 

‎    daerah manfaatkan Fasilitas Yang ada 

‎    di kabupaten PALI

‎9. Copot kepala OPD yang Arogan, 

‎     mereka pelayan rakyat bukan Raja.

‎Saat disinggung jumlah aksi yang hadir..?

‎Jumlah masa yang akan hadir di perkirakan antara 2000-5000 orang.

‎Kami juga mengajak seluruh LSM, OKP

‎saat ini yang sudah mendaftarkan diri sebanyak 3400 orang, jumlah ini besar kemungkin akan terus bertambah karna kita masih menerima jika ada yang mau ikut serta kita akan tutup registrasinya sampai Rabu malam nanti, jika ingin ikut ambil bagian dalam memperjuangkan keadilan di kabupaten PALI dan segera daftar list kesekretariat Fakar Lematang jalan Provinsi PALI - Prabumulih Desa Raja Kec. Tanah Abang." Terang Aka Cholik 

‎"Kita lihat pada hari kamis nanti, jika tuntutan kita tidak ada kejelasan bukan tidak mungkin aksi yang lebih besar akan kita lakukan, jika pemerintah tidak peka terhadap kebutuhan dan tuntutan masyarakat maka sebaiknya jangan jadi pemimpin" tutupnya (Bj/Red)

×
Berita Terbaru Update