Penukal Utara. PALI Ekspres | Kabupaten PALI ( Penukal Abab Lematang Ilir ) provinsi Sumatera Selatan merupakan wilayah baru sejak pemekaran dari kabupaten Muara Enim. Miliaran rupiah APBN maupun APBD yang harus dilaksanakan untuk pembangunan wilayah, Namun ini kesempatan para Pejabat secara bersama-sama melakukan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme anggaran.
Tampak dilapangan adanya proyek pekerjaan cetak sawah di daerah kecamatan Tempirai Raya kabupaten PALI disorot Organisasi Masyarakat Peduli Pembangunan Desa Tempirai ( MPPDT ).
Ketua MPPDT Dr. Subiyanto Pudin. S. Sos., S.H., M.Kn., CLA saat dikonfirmasi mengungkapkan kekesalannya kepada Pemerintah dan Kontraktor telah melakukan pekerjaan di wilayah Tempirai namun tidak memasang papan pengumuman pelaksana proyek pekerjaan. Ada apa ?.
Indikasi adanya kejanggalan proyek Cetak Sawah yaitu hasil kajian tekhnis program cetak sawah termasuk dokumen UKL - UPL dan juga tidak ada transparansi sumber dana anggaran merupakan perbuatan melawan hukum UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik ( KIP).
"Papan informasi proyek merupakan elemen penting dalam pelaksanaan pembangunan yang menggunakan dana Negara, Sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Presiden ( Perpres) Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang atau jasa Pemerintah, bagaimana masyarakat mengetahui jika Pemrintah maupun kontraktor tidak memasang papan proyek, ujar Subiyanto.
"Kami menduga adanya Indikasi permainan dalam pelaksanaan proyek tersebut. Oleh karena itu kami akan melakukan. Penelusuran lebih jauh, tambahnya.
Subiyanto juga mengatakan, MPPDT berkomitmen untuk terus mengawal pelaksanaan proyek cetak sawah di Tempirai Raya agar berjalan sesuai aturan dan prinsip transparansi demi terwujudnya kemajuan Desa Tempirai Raya.
"Masyarakat Tempirai Raya tidak meminta yang berlebihan, Memohon kepada Pemerintah agar melaksanakan pembangunan dengan tata kelola Pemerintaha. Yang baik ( Good Govermance ) salah satu azasnya taat hukum, terangnya.
saat team mencoba meminta keterangan dari pihak kontraktor belum dapat ditemui hingga berita diterbitkan.(Red)


